Rabu, 31 Oktober 2012

TERPENOID

ISOLASI DAN ELUSIDASI STRUKTUR SENYAWA TRITERPENOID DARI EKSTRAK ETIL ASETAT KULIT BATANG TUMBUHAN KECAPI

Ttriterpenoid adalah kelompok senyawa bahan alam turunan terpenoid dengan kerangka karbon yang dibangun oleh enam C-5 yang di sebut unit isopren (2-metilbuta-1,3- diene). Triterpenoid yang tersebar luas adalah triterpenoid pentasiklik. Lebih dari sepuluh senyawa triterpenoid telah di isolasi dari tumbuhan kecapi, hal ini menunjukkan bahwa tumbuhan kecapi kaya akan senyawa triterpenoid.  Kulit batang Tumbuhan kecapi diambil di Hutan Penelitian dan Pendidikan Biologi Universitas Andalas. Identifikasi tumbuhan dilakukan di Herbarium Universitas Andalas Padang (ANDA). Kulit batang tumbuhan kecapi (10 kg) terlebih dahulu dikering anginkan dan dijaga agar tidak terkena sinar matahari secara langsung sampai beratnya konstan, setelah kering dihaluskan hingga diperoleh serbuk kering kulit batang tumbuhan kecap-i (2,9 kg) dan siap untuk di ekstraksi. Serbuk kering kulit batang kecapi yang telah dikering anginkan sebanyak 2,5 kg dimaserasi dengan 10 L heksan selama tiga hari. Hasil maserasi disaring dan maserasi diulangi sampai 4 kali atau sampai warna coklat dari filtrat mulai memudar. Semua filtrate digabung dan dipekatkan dengan penguap vakum (rotary evaporator) pada suhu 40oC sehingga diperoleh ekstrak kering heksan sebanyak 38 g. Selanjutnya ampas dimaserasi kembali dengan etil asetat selama tiga hari. Maserasi dilakukan sampai 4 kali atau warna coklat kekuningannya mulai memudar. Semua filtrat digabung dan dipekatkan dengan penguap vakum (rotary evaporator) pada suhu 40oC rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak kering etil asetat sebanyak 102 g. Untuk memisahkan senyawa-senyawa yang ada dalam ekstrak kental etil asetat dilakukan dengan menggunakan kromatografi kolom gravitasi dengan menggunakan kolom berdiameter 3,5 cm dan tinggi 60 cm. Kolom di isi dengan fasa diam silika gel 60 GF254 ukuran 40-63 µm (230-400 mesh) sebanyak 125 g, sehingga ketinggian silika mencapai lebih kurang 35 cm. Ekstrak kering etil asetat yang akan dipisahkan sebanyak 15 g dilakukan preadsorpsi dan dimasukkan kedalam kolom. Selanjutnya dielusi (masing-masing 200 mL) dengan metode SGP (Step Gradient Polarity) yaitu metoda elusi dimana pelarut ditingkatkan kepolarannya secara bertahap dalam berbagai perbandingan, menggunakan pelarut heksan, perbandingan heksan-etil asetat, perbandingan etil asetat-metanol, sampai metanol 100 %. Hasil kolom yang keluar ditampung dalam vial yang telah diberi nomor hingga mencapai 485 Setelah diuapkan pelarutnya pada suhu kamar diketahui bahwa pada dinding vial 57 terbentuk kristal putih kekuningan yang kemudian di cuci dengan heksan dan diperoleh kristal putih mengkilat yang larut baik dalam etil asetat. Senyawa yang diperoleh dilakukan uji tingkat kemurniannya dengan cara dilakukan pengelusian dengan berbagai tingkat kepolaran eluen, dan dilakukan juga pengelusian berulang-ulang terhadap senyawa hasil isolasi, tetap menghasilkan noda tunggal. Selanjutnya juga dilakukan analisis titik leleh, dan diperoleh suhu titik leleh 224-226 oC, maka senyawa ini dapat dikatan murni dengan berat 32.


Masalah: Disini kan dijelaskan bahwa ampas dimaserasi kembali dengan etil asetat selama tiga hari. Yang menjadi masalahnya adalah mengapa ampas batang kecapi tersebut di maserasi dengan menggunakan etil asetat mengapa tidak menggunakan senyawa basa yang lainnya ?? kegunaan dari etil aseta tersebut dalam maserasi pada batang kecapi itu seperti apa ?

3 komentar:

  1. mungkin etil aseta di gunakan karena etil asetat adalah pelarut polar menengah yang volatil (mudah menguap), tidak beracun, dan tidak higroskopis, sehingga ketika batang ini digunakan untuk obat dia tidak berbahaya, karena etil asetat tersebut tidak bercun.

    pada percobaan ini etil asetat digunakan agar warna coklat kekuningan pada ampas tersebut memudar.
    terima kasih

    BalasHapus
  2. karena Etil asetat digunakan sebagai pelarut bahan organik karena sifatnya tidak beracun dan tidak mudah menguap. digunakan etil asetat ini dalam maserasi karena Fungsi etil asetat adalah sebagai pelarut dalam skala besar.

    BalasHapus
  3. Dalam ekstraksi daun kecapi menggunakan pelarut ,salah satunya etil asetat (Bahan kimia yang digunakan sebagai pelarut pada proses ekstraksi dan pemurnian adalah heksana, etil asetat,dan metanol,) yang mana etil asetat merupakan pelarut organic.Ekstrak etil asetat daun kecapi memberikan penghambatan lebih besar pada E. Coli (Swantara
    2009).
    repository.ipb.ac.id/.../BAB%20I.%20PENDAHULUAN.pdf?...2


    BalasHapus