Kamis, 04 Oktober 2012

FLAVONOID


Flavonoid Teh
Jantung bukan satu-satunya bagian tubuh yang diuntungkan oleh flavonoid. Penelitian lain yang dipimpin oleh para peneliti Belanda, yang dinamakan Penelitian Zuthpen., menemukan bahwa flavonoid juga melindungi pembuluh darah. Dr. Sirving O. Keli mengikuti diet 552 pria paruh baya selama 15 tahun saat mengikuti jejak timbulnya stroke. Para pria dengan asupan flavonoid yang tinggi memiliki peluang stroke 73% lebih rendah dari pada pria yang mendapat asupan flavonoid yang rendah. Teh merupakan sumber flavanoid utama dari diet pria-pria ini.

Flavonoid, menurut Profesor Catherin Rice-Evans pada kelompok peneliti radikal bebas di Guy’s Hospital, London, bertindak sebagai antioksidan melalui empat mekanisme, yaitu:

1. Agen pereduksi, melucuti radikal bebas
2. Dengan memberikan molekul hidrogen untuk mencegah pembentukan radikal bebas
3. Dengan menonaktifkan oksigen tunggal yang nantinya dapat bertindak sebagai radikal bebas di dalam tubuh
4. Dengan sifat mengkhelat logam, yaitu dengan cara berikatan dengan logam yang dapat menghambat pembentukan radikal bebas (beberapa ion logam, termasuk besi dan tembaga, mendukung pembentukan radikal bebas. Agen pengkhelat, seperti flavonoid tertentu dan EDTA, mengikat beberapa ion dan mengurangi potensi bahaya yang dapat ditimbulkannya).
Dalam banyak kasus, flavonoid dapat berperan secara langsung sebagai antibiotik dengan mengganggu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri atau virus. Fungsi flavonoid sebagai antivirus telah banyak dipublikasikan, termasuk untuk virus HIV (AIDS) dan virus herpes. Selain itu, flavonoid juga dilaporkan berperan dalam pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit lain seperti asma, katarak, diabetes, encok/rematik, migren, wasir, dan periodontitis (radang jaringan ikat penyangga akar gigi). Penelitian­-penelitian mutakhir telah mengungkap fungsi-fungsi lain dari flavonoid, tidak saja untuk pencegahan, tetapi juga untuk pengobatan kanker.
Pada Sarang Semut menunjukkan bahwa tumbuhan ini mengandung senyawa-senyawa kimia dari golongan flavonoid dan tanin. Hal ini sesuai dengan basil penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti yang mempelajari golongan senyawa ini dalam kaitannya dengan sistem pertahanan diri tumbuhan Sarang Semut.

Masalah: Pada artikel ini disebutkan bahwa flavonoid bertindak sebagai antioksidan melalui empat mekanisme, salah satunya yaitu  dengan sifat mengkhelat logam, yaitu dengan cara berikatan dengan logam yang dapat menghambat pembentukan radikal bebas (beberapa ion logam, termasuk besi dan tembaga, mendukung pembentukan radikal bebas. Agen pengkhelat, seperti flavonoid tertentu dan EDTA, mengikat beberapa ion dan mengurangi potensi bahaya yang dapat ditimbulkannya). Bagaimana cara flavonoid dalam menghelat logam sehingga dapat menghambat pembentukan radikal bebas?


3 komentar:

  1. menurut saya:cara flavonoid mengkhelat logam sehingga dapat menghambat pembentukan radikal bebas yaitu dengan cara flavonoid tertentu dan EDTA, mengurangi potensi bahaya yang ditimbulkan. sehingga pembentukan bebas pun terhambat.
    terima kasih..
    :)

    BalasHapus
  2. cara flavonoid dalam mengelat logam sehingga dapat menghambat pembentukan radikal bebas dengan cara menstabilkan radikal bebas dengan melengkapi elektron yang dimiliki radikal bebas dan menghambat terjadinya reaksi berantai dari pembentukan radikal bebas.

    BalasHapus
  3. mekanisme flavonoid dalam mengkelat logam: dengan berikatan pada logam (termasuk juga besi dan tembaga) yang didalamnya terdapat Dinatrium edetat (EDTA) serta menangkap radikal bebas dan menetralkan radikal bebas..

    BalasHapus