ISOLASI
NIKOTIN TEMBAKAU
Cara Kerja
1.Dipotong-potong
10 gram daun tembakau kering atau tembakau daricerutu. Masukkan ke dalam
gelas kimia 400 ml.
2.Ditambahkan
100 ml larutan NaOH 5%. Aduk menggunakan batang pengaduk
selama 20 menit.
3.Campuran
dalam gelas kimia disaring dengan menggunakan corongBuchner tanpa kertas saring. Ditekan daun tembakau dalam
corong Buchner menggunakan bagian bawah gelas kimia
4.Daun tembakau
dikembalikan ke dalam gelas kimia, ditambahkan 30 mlair, diaduk. Disaring menggunakan corong Buchner.
5.Untk menghilangkan
partikel (daun tembakau) dalam hasil saringan(filtrate), filtrate disaring dengan menggunakan corong
gelas yang diberiglasswool.
6.Filtrat dimasukkan
ke dalam corong pisah, ditambahkan 30 mldiklorometan, dikocok. Tutup corong pisah dibuka setiap
kali selesaimengocok. Dipisahkan
lapisan diklorometan ke dalam labu Erlenmeyer.Ditambahkan lagi 30 ml
diklorometan ke dalam sisa cairan (lapisan air) kedalam corong pisah, dikocok.
Dipisahkan lapisan diklorometan. Langkahekstraksi ini dilakukan sampai semua nikotin terekstrak
ke dalamdiklorometan.
Dikumpulkan semua lapisan diklorometan. Ekstraksi ini dapat juga dilakukan
menggunakan eter.
7. Diuapkan
diklorometan menggunakan rotary vacuum
evaporator
.Penguapan
diklorometan atau eter dilakukan menggunakan teknik penguapan dengan pengurangan tekanan dan jangan
menggunakan api.Penguapan
diklorometan atau eter dapat pula menggunakan teknik denganset alat.
8.Ditambah 1 ml air suling ke dalam
sisa penguapan, aduk perlahan-lahan,ditambahkan
4 ml methanol, disaring dengan menggunakan corong gelasyang diberi glass
wool.
Dituangkan 5 ml
methanol ke atas glasswool untuk mencuci
glasswool nya. Disatukan kedua larutan methanol.
9.Ditambahkan
10 ml larutan jenuh asam pikrat dalam methanol.
10.Disaring
nikotin dipikrat padat menggunakan corong Buchner (digunakan kertas saring).
11.Dimurnikan
nikotin, dipikrat ; dengan rekristalisasi.
masalah:
disini dijelasakan bahwa diuapkan diklorometan
menggunakan rotary vacuum evaporator. Penguapan
diklorometan atau eter dilakukan menggunakan teknik penguapan
dengan pengurangan tekanan dan jangan menggunakan api.Penguapan diklorometan atau eter dapat pula menggunakan teknik denganset
alat. Mengapa pada proses penguapan ini menggunakan teknik penguapan
pengurangan tekanan mengapa tidak menggunakan penguapan api? Apa pengaruh kedua
penguapan tersebut terhadap hasil yang diperoleh?
Dilakukan penguapan dengan pengurangan tekanan,karena dalam bentuk basanya nikotin cukup mudah menguap dengan tekanan penguapan 4,25x 10-2 mmHg. sehingga dalam proses pemisahannya tidak menggunakan pemanasan untuk menghindari terjadinya penguapan pada nikotin yang ingin dipisahkan.
BalasHapusTidak dapat digunakan penguapan api dikarenakan Eter yang memiliki sifat mudah terbakar dengan nyala bening yang jernih karena uap eter membentuk campuran yang eksplosif dengan udara, sehingga eter mudah terbakar.
ya saya setuju dengan pendapat saudari rejeki
BalasHapusmenurut saya juga pada isolasi di atas dilakukan penguapan dengan pengurangan tekanan karena nikotin dalam bentuk basanya cukup mudah menguap dan teknik ini dilakukan untuk menghindari terjadinya penguapan pada nikotin sedangkan dengan pemanasan akan terjadi penguapan nantinya pada nikotin yang ingin dipisahkan.
sedangkan pada eter tidak dilakukan penguapan api karena eter termasuk mudah terbakar dengan nyala bening yang jernih sehingga dilakukan dengan penguapan pengurangan tekanan untuk mencegah terjadinya kebakaran.